Close Menu
Indotim NewsIndotim News
  • Berita
  • DAERAH
  • HUKRIM
  • EKOBIS
  • BIDIK LENZA
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • ADVERTORIAL
  • SOSBUD
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Kamis, Oktober 23
Indotim NewsIndotim News
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Berita
  • DAERAH
  • HUKRIM
  • EKOBIS
  • BIDIK LENZA
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • ADVERTORIAL
  • SOSBUD
Indotim NewsIndotim News
  • Berita
  • DAERAH
  • HUKRIM
  • EKOBIS
  • BIDIK LENZA
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • ADVERTORIAL
  • SOSBUD
Home»HUKRIM»Analisis: Celoteh Media Ungkap “Penggelapan” Solar Subsidi dari SPBU “Nakal” di Makassar ke Kapal. Oknum APH Terlibat? (Bag.73)
HUKRIM

Analisis: Celoteh Media Ungkap “Penggelapan” Solar Subsidi dari SPBU “Nakal” di Makassar ke Kapal. Oknum APH Terlibat? (Bag.73)

Indotim NewsBy Indotim NewsOktober 16, 2025Updated:Oktober 16, 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter Email WhatsApp Telegram
Share
Facebook Twitter Email WhatsApp

  Indikasi bisnis gelap BBM Solar Subsidi dari SPBU nakal ke kapal milik HDH menyeruak dan menjadi fokus sorotan sejumlah media di Sulsel. 

Oleh: Zulkifli Malik

Kasus dugaan penggelapan solar subsidi di Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya di Kota Makassar  kembali menjadi celoteh atau  sorotan sejumlah media lokal dengan terungkapnya dugaan keterlibatan dua kapal SPOB pengangkut BBM jenis Self Propelled Oil Barge (SPOB), masing-masing SPOB SN dan SPOB RS milik HDH yang secara ilegal mendistribusikan bahan bakar subsidi milik masyarakat Sulsel ke Kalimantan Selatan.

Sejumlah media menyorot, praktik ini selain membahas  persoalan teknis distribusi energi, di sisi lain mencerminkan lemahnya pengawasan dan pengendalian BBM subsidi yang harusnya diperuntukkan bagi rakyat kecil.

Distribusi ilegal yang berjalan sistematis ini menunjukkan indikasi adanya jaringan yang terorganisir dan melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota aparat penegak hukum atau APH.

Fakta bahwa bahan bakar diperoleh dari penimbun dan pengoplos yang dikumpulkan hasil pembelian di SPBU nakal yang ada di Kota Makassar dan sekitarnya lalu ditampung HDH dan disiplin ke kapal milik pengusaha yang menunggu di Pulau Samalona,  menjadi penggelapan bisnis terstruktur yang merugikan negara secara signifikan.

Pengisian solar subsidi di Pelabuhan Galangan Makassar oleh kapal milik HDH dan selanjutnya dialirkan ke kapal berkapasitas besar milik pengusaha batu bara dari Kalsel memperlihatkan modus operandi yang rapi dan sulit dipantau.

Kapal besar yang menunggu hingga ribuan kiloliter solar menandakan besarnya volume solar subsidi yang dialihkan untuk kepentingan industri bukan rakyat.

Aktivitas ini tidak hanya merugikan fiskal negara karena solar subsidi adalah bantuan yang didanai oleh pajak rakyat, tetapi juga mengorbankan konsumen utama yakni masyarakat Sulsel yang berhak mendapatkan energi dengan harga terjangkau.

Tentunya, pengalihan solar ke sektor industri batu bara di luar provinsi menimbulkan ketimpangan distribusi dan ketidakadilan sosial.

Ditambah ulasan media tentang pengakuan oknum aparat mengklaim memiliki kontrak kapal dan menjadikan HDH sebagai mitra lembaga tempat ia bekerja, menunjukkan praktik kolusi dan nepotisme dalam jaringan mafia BBM ini.

Lebih parah lagi, dengan keterlibatan sejumlah aparat ikut menyeret pejabat tinggi kepolisian dan  mengindikasikan adanya perlindungan berlapis yang memperkuat eksistensi mafia ini.

Keterlibatan aparat negara dalam kasus ini menciptakan distorsi dalam penegakan hukum dan memperlambat fungsi negara dalam mengawasi distribusi BBM bersubsidi.

Hal ini justru meruntuhkan kepercayaan publik terhadap institusi keamanan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas kejahatan semacam ini.

Media lokal di Sulsel juga memuat kritik keras dari Ketua Umum Perjosi, Salim Jati Mamma, terhadap lemahnya pengawasan negara adalah cermin kegagalan pemerintah dan aparat penegak hukum dalam melindungi hak-hak masyarakat.

Penindakan tegas dan transparan harus segera dilakukan agar mafia BBM tidak terus merajalela dan merugikan negara serta masyarakat kecil.

Lebih jauh, kasus ini menuntut adanya reformasi komprehensif mulai dari kontrol distribusi BBM di tingkat SPBU hingga sistem monitoring dan integrasi data yang bisa mendeteksi penyimpangan secara real time.

Teknologi dan sistem transparansi harus menjadi prioritas agar BBM subsidi benar-benar dinikmati oleh yang berhak.

Terakhir, pembongkaran jaringan mafia dengan pelindung aparat harus menjadi fokus utama untuk menjamin keadilan dan penegakan hukum yang efektif.

Ketidakadilan dalam distribusi BBM bukan hanya pencurian bahan bakar, tetapi juga pencurian hak dan kesejahteraan masyarakat yang selama ini mengandalkan subsidi sebagai bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari.

Haruskan kejahatan ini hanya menjadi tontonan menarik APH? Ataukan ada keterlibatan maupun konspirasi gelap dalam memperoleh “cuan” dengan nilai yang besar? (Bersambung)

SLIDER
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email
Indotim News
  • Website

Related Posts

Analisis: Penegakan Hukum Pelaku Penyalahgunaan Solar Subsidi di Sulsel Sebatas Retorika? (Bag.74)

Oktober 20, 2025

17 Ton Bambu Laut Disita di Makassar, Jejak Modal Asing Terungkap

Oktober 16, 2025

KOLOM: Penanganan Hukum Dua Tersangka Pelangsir BBM Solar Subsidi di Polres Gowa Masih Berjalan Tanpa Akhir (Bag.2)

Oktober 15, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

  • Berita Terkini
  • Post Popular

SIT Darul Fikri Makassar Ajak Masyarakat Daftarkan Putra-Putri Terbaiknya Tahun Pelajaran 2026–2027

Oktober 22, 2025

GAKMI Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Bibit Nanas Rp60 Miliar ke Kejati Sulsel

Oktober 22, 2025

KOLOM: Kasus Solar Subsidi Gowa, Transparansi Hukum yang Dinanti Publik (Bag.3)

Oktober 22, 2025

Dari Makassar untuk Sulsel: Adzkiyah Raihanah Putri Juara 1 Resensi Buku Tingkat SMA

Oktober 21, 2025

Pastor Yance Yogi dari Intan Jaya; Uskup Merauke urus umat, bukan sibuk pemekaran wilayah

Mei 29, 2022

DPC Pandawa Pattingalloang Gowa Laksanakan Rapat Persiapan Pelantikan

Agustus 15, 2022

Antara WikiLeaks dan SBY, Siapa Bohong?

Agustus 1, 2014

SIT Darul Fikri Makassar Ajak Masyarakat Daftarkan Putra-Putri Terbaiknya Tahun Pelajaran 2026–2027

Oktober 22, 2025
Berita Terbaru
  • SIT Darul Fikri Makassar Ajak Masyarakat Daftarkan Putra-Putri Terbaiknya Tahun Pelajaran 2026–2027
  • GAKMI Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Bibit Nanas Rp60 Miliar ke Kejati Sulsel
  • KOLOM: Kasus Solar Subsidi Gowa, Transparansi Hukum yang Dinanti Publik (Bag.3)
  • Dari Makassar untuk Sulsel: Adzkiyah Raihanah Putri Juara 1 Resensi Buku Tingkat SMA
  • Lapas Kelas IIB Maros Berkontribusi Aktif dalam Implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Indeks Berita
© 2025 INDOTIM NEWS | by WebPro.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.