MAKASSAR– Perhelatan politik, pilbup, Pilwalkot, Pilgub dan Pilpres yang akan dilaksanakan Tahun 2024, tentunya kalangan pilih milenial menjadi penentu pemimpin yang tepat di negeri ini.
Nah, pemilih kalangan milenial yang terdidik secara politik adalah warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara sehingga ia bisa mandiri ikut berpartisipasi secara langsung.
Hal tersebut dipaparkan Reza Mahar TYL,, salah satu tokoh pemuda yang juga dosen di salahsatu perguruan tinggi swasta (OTS) di Makassar, saat diajak bincang-bincang, Rabu (25/10/23).
“Momentum Pemilu sebentar lagi akan berlangsung, sehingga masyarakat harus dapat menjadi bagian integral untuk melahirkan pemimpin bangsa. baik itu eksekutif maupun legislatif, sehingga bangsa ini tetap jaya, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap tegak berdiri dan utuh,” tutur tokoh muda yang akrab disapa Eca ini..
Ia juga mengingatkan, bahwa pemilihan umum merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat.
“Peterlibatan kalangan milenial akan mewujudkan pemerintah Negara yang dari rakyat, dijalankan sesuai kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat. karena Pemerintah tidak bisa bertindak apapun mengenai negara tanpa persetujuan rakyat melalui DPR dan MPR,” tegasnya.
Sebagai tokoh pemuda yang aktif di beberapa organisasi kepemudaan, Reza Mahar TYL menambahkan, generasi milenial merupakan bagian yang penting dari pemilih di Indonesia dan akan ikut menentukan hasil dari pemilihan umum tahun 2024.
“Faktor politik yang mempengaruhi sikap pemilih milenial antara lain kesadaran akan kredibilitas calon dan relevansi program-program mereka, pilihan ideologis dan nilai politik, transparansi dan akuntabilitas politik serta media dan kampanye politik,” lanjut Reza.
Dalam perhelatan politik, khususnya dalam menentukan pilihan presiden yang tepat, faktor politik menentukan partisipasi kalangan milenial adalah kesadaran akan kredibilitas calon dan relevansi program-program mereka dalam mengatasi isu-isu yang dianggap penting oleh generasi milenial memiliki dampak signifikan terhadap partisipasi politik mereka. (*)

