Makassar – Komite Rakyat Demokratik (Komrad) menyoroti insiden dugaan kekerasan terhadap warga sipil yang terjadi di Tempat Hiburan Malam (THM) Tiger, Kota Makassar, beberapa waktu lalu. Peristiwa tersebut memicu kontroversi setelah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi adu jotos dan diduga melibatkan oknum anggota TNI.
Yayat, perwakilan Komrad, menegaskan bahwa kejadian itu mencoreng institusi TNI, apalagi bila benar oknum bersangkutan turut berpesta pora di tempat hiburan malam sebelum terlibat tindak kekerasan.
“Peristiwa ini menghebohkan publik. Jika benar ada oknum TNI yang mabuk-mabukan lalu melakukan kekerasan terhadap warga sipil, maka nama baik TNI jelas tercoreng,” tegas Yayat.
Komrad mendesak Panglima TNI bersama jajaran di wilayah untuk segera memberikan klarifikasi resmi. Menurut Yayat, transparansi sangat penting agar publik tidak berasumsi bahwa insiden ini sengaja ditutup-tutupi.
“Kami berharap TNI, secara institusi, angkat bicara. Jangan sampai dugaan ini dibiarkan menggantung tanpa kepastian,” lanjutnya.
Komrad juga menuntut agar Polisi Militer (PM) bergerak cepat mengusut kebenaran kasus tersebut. Jika terbukti benar ada oknum TNI yang terlibat, pihaknya meminta penindakan tegas demi memberi efek jera.
“Oknum-oknum seperti ini harus ditindak keras. Bila tidak, publik akan menilai TNI seakan membiarkan tindakan kekerasan terhadap sipil,” ujarnya.
Komrad bahkan menyatakan siap menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Polisi Militer maupun institusi terkait jika kasus ini tidak ditangani secara transparan dan tuntas.
“Kami sudah siapkan langkah aksi. Jika tidak ada kepastian, kami akan turun ke jalan untuk menuntut keadilan,” pungkas Yayat. (*)