MAKASSAR– Upaya penangkapan terhadap seorang *DPO kasus begal sadis berujung insiden berdarah di Jalan Abu Bakar Lambogo (Ablam), Makassar,Sabtu (3/5/2025) dini hari.
Aiptu Wahyudin Noval, personel Kaurmintu Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar , terkena tembakan di bagian dada saat berusaha mengamankan Aldi Saputra , alias Aldi Monyet , yang diduga sebagai pelaku utama dalam kasus begal.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, ketika Aiptu Noval bersama rekannya Suardi , yang juga anggota Polri, melakukan penggeledahan terhadap Aldi Monyet.
Saat akan diamankan, tersangka melakukan perlawanan sehingga senjata jenis Baikal Makarov terjatuh dari pinggangnya.
Suardi melakukan pengecekan dengan menembakkan senjata tersebut ke arah atas, tetapi saat itu Aldi Monyet justru mengambil sebilah pisau sepanjang 19 cm dan berusaha menyerang Aiptu Noval.
Ketika itu, terjadi pergumulan sengit, hingga terdengar suara letusan senjata, seketika Aiptu Noval berteriak, “Dek Nakenna Ka” (Saya Ditembak) .
Kapolres Pelabuhan Makassar, *AKBP Rise Arisandi, S.I.K* , memastikan bahwa penanganan kasus ini berada di wilayah hukum Polrestabes Makassar dan saat ini dalam proses penyelidikan.
“TKP dan penanganannya berada di wilayah Polrestabes, masih dalam proses *lidik dan sidik* ,” ujar AKBP Rise Arisandi.
Diketahui, terkait insiden tersebut dan telah berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar serta Resmob Polda Sulsel untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sempat melarikan diri meski dalam kondisi tertembak
Dari hasil olah TKP, petugas berhasil mengamankan senjata Baikal Makarov dengan nomor T 11 05 16 18 , sebilah pisau sepanjang 19 cm, serta dua butir proyektil, di mana satu butir proyektil hilang setelah letusan, sementara satu proyektil masih melekat di dada Aiptu Noval .
Saat ini, Aiptu Noval tengah menjalani perawatan intensif di *RS Bhayangkara Makassar , dan direncanakan akan menjalani operasi pengangkatan proyektil guna mencegah komplikasi lebih lanjut.
Polisi kini terus melakukan pengejaran terhadap *Aldi Monyet* , yang diduga masih bersembunyi di wilayah Makassar.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui keberadaan pelaku, guna mencegah insiden serupa terjadi di kemudian hari. (**).